SMK DARUL JANNAH Al MA WA

Selasa, 16 Desember 2014

II. MATRIKS

MATRIKS
MAKALAH MATEMATIKA

Di susun untuk memenui tugas UAS Ganjil mata pelajaran 
   mata pelajaran Matematika kelas XI
Guru Mata pelajaran:
Subianto

 











Disusun oleh :
Nama                   : KHISBUL JIHAD AL HAQQOH
               Nomor UAS: 029

SMK DARUL JANNAH AL-MA’WA
TUNGGUL PACIRAN LAMONGAN
2014




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Dzad yang telah menjadikan sebab untuk segala perkara, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hamba-Nya. Yang mengutus Muhammad sebagai rasul-Nya untuk membawa agama yang dan yang haq.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan pembuatan Makalah Fisika tentang Progam Linier. ini tak lepas dari peran dahsyat orang-orang yang membantu dalam proses pembuatannya, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.    Pengasuh Pondok Pesantren Darul Jannah Al-ma’wa Bapak Kyai Hasan Arif M.Pd.I
2.     Kepala Sekola SMK Darul Janna Al-Ma’wa Bapak Bambang Catur Basuki S.H, S.Pd. M.MPd.
3.    Guru Mata Pelajaran Matematika Bapak Subianto
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari “Kesempurnaan”, sehingga masukan dan saran sangat penulis harapkan sehingga penulis termotivasi agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang mungkin tidak tercantum yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian Makalah ini.
Sampai di sini, Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
           Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
  
Lamongan 9 Desember 2014
                                                                                                        Penulis,



Khisbul JihadAl Haqqoh



DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...........................................................................................
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.    Latar belakang Makalah ..................................................................
2.    Tujuan Makalah................................................................................
3.    Manfaat Makalah.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Bab 2 Matriks
A.    Operasi Pada Matriks Dan Sifat-Sifatnya.
1.      Operasi Penjumlahan Matriks dan Sifat-sifatnya...............................
2.      Sifat Komutatif Penjumlahan Matriks................................................
3.      Sifat Asosiatif Penjumlahan Matriks.................................................
B.     Pengurangan Dua Matriks.
C.     Perkalian Suatu Bilangan Real dengan Matriks.
D.    Operasi Perkalian Dua Matriks dan Sifat-sifatnya.
a. Sifat Asosiatif dan Distributif Operasi Perkalian Matriks............................
Uji Kompetensi 2.1
E.     Determinan Dan Invers Matriks
1.      Determinan Matriks..............................................................................
2.      Sifat-Sifat Determinan...........................................................................
3.      Invers Matriks.......................................................................................
4.      Metode Kofaktor...................................................................................
5.      Sifat-Sifat Invers Matriks.......................................................................
Uji Kompetensi 2.2

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................
B.     Kesan...........................................................................................
C.    Saran ...........................................................................................


BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

 Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan mengubahnya kedalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan.
Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua  persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model ekonomi yang harus memecahkan suatu sistem persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya harus ditentukan. Matriks, pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan.
 Pada awalnya matrik ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Inggris yang bernama Arthur Cayley yang mana studi yang dilakukan untuk meneliti persamaan linier dan transormasi linear, awal dari semua ini matrik dianggap sebagai sebuah  permainan karena matrik dapat diaplikasikan, sedangkan pada tahun ), matrik digunakan sebagai kuantum dan pada perkembangannya matrik digunakan dalam  berbagai bidang.
B.rumusan masalahBerdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut:
1.      Apa pengertian atau de/inisi matriks serta bagaimana pengertian determinan dan invers matriks?
2.      Bagaimana operasi penyelesaian matriks dan permasalahan pada matriks?. C.Tujuan Pembahasan.
Berdasarkan uraian di atas kami menemukan permasalahan sebagai berikut
1.      Menjelaskan tentang pengertian dan definisi matriks, dan pengertian determinan dan invers matriks.
2.      Menjelaskan tentang $enis-$enis operasi matriks dan penyelesaian masalah pada matriks.

B. Tujuan
1. Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas UAS Ganjil mata pelajaran matematika Matriks dab sifat-sifatnya , yang diberikan oleh Bapak Subianto. Dan tujuan berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca makalah ini.
2.Sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat Nilai UAS Ganjil mata pelajaran matematika.

C.Manfaat Penulisan

      Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1.        Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai Matriks dan sifak-sifatnya.















BAB II
PEMBAHASAN

1. Operasi Pada Matriks Dan Sifat-Sifatnya.
Saat duduk di kelas X, kamu telah mempelajari konsep matriks, jenis dan operasipada matriks yang ditemukan dari berbagai masalah nyata disekitar kehidupan kita.
 Pada kesempatan ini, kita akan menganalisis sifat-sifat operasi pada matriks dan menggunakannya dalam pemecahan masalah otentik. Amatilah dengan cermat berbagai informasi dan masalah yang diajukan dan temukan sifat-sifat operasi matriks
di dalam langkah pemecahan masalah yang diajukan.
a. Operasi Penjumlahan Matriks dan Sifat-sifatnya
Mmam-2.1
 Masalah
Dua orang bersaudara laki-laki dan perempuan membuka dua cabang toko
kue di Padang dan di Medan. Toko kue itu menyediakan 2 jenis kue, yaitu;
bronis dan bika ambon. Biaya untuk bahan ditangani oleh saudara perempuan
dan biaya untuk chef ditangani oleh saudara laki-laki. Biaya untuk tiap-tiap
kue seperti pada tabel berikut:





Alternatif Penyelesaian
Jika kita misalkan matriks biaya di Padang, sebagai matriks A dan matriks biaya diMedan sebagai matriks B, maka matriks biaya kedua toko disajikan sebagai berikut.

Total biaya yang dikeluarkan kedua toko kue tersebut dapat diperoleh, sebagai
berikut.
Total biaya bahan untuk bronis = 1.000.000 + 1.500.000 = 2.500.000
Total biaya bahan untuk bika ambon = 1.200.000 + 1.700.000 = 2.900.000
Total biaya chef untuk bronis = 2.000.000 + 3.000.000 = 5.000.000
Total biaya chef untuk bika ambon = 3.000.000 + 3.500.000 = 6.500.000
Keempat total biaya tersebut dinyatakan dalam matriks berikut:
Total biaya pada tabel di atas dapat ditentukan dengan menjumlahkan matriks A dan B.
Penjumlahan kedua matriks biaya di atas dapat dioperasikan karena kedua matriks
biaya memiliki ordo yang sama, yaitu 2 × 2. Seandainya ordo kedua matriks biaya tersebut berbeda, kita tidak dapat melakukan penjumlahan dua matriks.

B. Sifat Komutatif Penjumlahan Matriksalah-2.3
Perhatikan masalah di bawah ini!
Di suatu pasar terdapat dua orang pedagang mangga, jenis buah yang dijual
antara lain mangga dengan kualitas tinggi dan mangga dengan kualitas sedang. Pedagang satu memiliki 3 kg mangga kualitas tinggi dan 6 kg mangga
kualitas sedang. Pedagang kedua memiliki 1 kg mangga dengan kualitas
tinggi dan 8 kg mangga kualitas sedang. Keesokan harinya kedua pedagangtersebut berbelanja untuk menambah persediaan mangganya. Pedagang satu
menambah 20 kg mangga berkualitas tinggi dan 15 mangga kualitas sedang,
sedangkan pedagang kedua menambah 20 kg mangga kualitas tinggi dan 10
kg mangga kualitas sedang.
Berapakah persediaan mangga setiap pedagang sekarang?
Alternatif penyelesaian
Pedagang satu dan pedagang dua memiliki mangga kualitas tinggi dan sedang danpada hari berikutnya kedua pedagang menambah persediaan mangga seperti tabel di
bawah ini:
Jika kita misalkan matriks persediaan buah mangga sebelum penambahan sebagai
matriks A dan sesudah penambahan sebagai matriks B. Matriks A dan B disajikan
sebagai berikut.
Ingat kembali materi operasi pada matriks yang sudah dipelajari. Dua matriks
dapat dijumlahkan apabila kedua matriks tersebut memiliki ordo yang sama. Matriks
A dan B memiliki ordo yang sama, yaitu; matriks berordo 2 × 2.
Maka jumlah keseluruhan persediaan mangga dapat diperoleh sebagai berikut.
Berdasarkan hasil operasi di atas dapat disimpulkan (1) total persediaan mangga
Pedagang I adalah 23 kg mangga kualitas tinggi dan 21 kg mangga kualitas sedang;
(2) total persediaan mangga Pedangang II adalah 21 kg mangga kualitas tinggi dan
18 kg mangga kualitas sedang; (3) ternyata hasil penjumlahan matriks A + B = B + A.
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa A + B = B + A.Mari kita buktikan secara umum bahwa operasi penjumlahan pada matriks memenuhi
sifat komutatif. Misalkan matriks A dan B berordo n × k. Elemen-elemen matrik A
dan B adalah bilangan real yang disajikan sebagai berikut.
Karena nilai aij dan bij untuk setiap i dan j adalah bilangan real, maka nilai aij + bij
sama dengan nilai bij + aij atau aij + bij = bij + aij. Dengan demikian hasil penjumlahan
A + B = B + A.

C. Sifat Asosiatif Penjumlahan Matrikslah-2.4
Pada suatu acara perlombaan masak pada acara 17 Agustus di SMA yang
terdiri dari tiga sekolah, terdapat tiga peserta perwakilan dari masing-masing
sekolah. Terdapat tiga orang anggota tim juri menilai dari setiap hasil masakan
dari masing-masing sekolah, dengan nilai rentang nilai 6 sampai 10. Tabel
nilai tersebut adalah


Dari penyelesaian tersebut dapat diketahui peringkat I adalah SMA III, Peringkat
kedua adalah SMA I, dan peringkat ketiga adalah SMA II. Selanjutnya dapat
disimpulkan bahwa matriks I + (II + III) = (I + II) + III. Hal ini dinamakan sifat asosiatif operasi penjumlahan pada matriks.
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penjumlahan matriks
2. Pengurangan Dua Matriks
Sebagai gambaran awal mengenai operasi pengurangan dua matriks, mari kita
cermati contoh masalah berikut ini.
Masalah-2.5
Sebuah pabrik tekstil hendak menyusun tabel aktiva mesin dan penyusutan
mesin selama 1 tahun yang dinilai sama dengan 10 % dari harga perolehan
sebagai berikut:


Lengkapilah tabel tersebut dengan menggunakan matriks!
Rumusan penjumlahan dua matriks di atas dapat kita diterapkan untuk memahami konsep pengurangan matriks A dengan matriks B.
Misalkan A dan B adalah matriks-matriks berordo m × n. Pengurangan matriks
A dengan matriks B didefinisikan sebagai jumlah matriks A dan lawan matriks –B,
ditulis:
A-B=A+(-B).
Matriks –B merupakan matriks yang setiap unsurnya berlawanan tanda dengan
setiap unsur yang bersesuaian dengan matriks B.
Dari pemahaman penyelesaian Masalah-2.5 di atas, pengurangan dua matriks
dapat juga dilakukan dengan mengurangkan langsung elemen-elemen yang seletak
dari kedua matriks tersebut, seperti yang berlaku pada penjumlahan dua matriks,
yaitu :
3. Perkalian Suatu Bilangan Real dengan Matriks
Dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut sebagai skalar. Oleh karena
itu perkalian real terhadap matriks juga disebut sebagai perkalian skalar dengan matriks.
Sebelumnya, pada kajian pengurangan dua matriks, A B = A+ (–B), (–B) dalam
hal ini sebenarnya hasil kali bilangan –1 dengan semua elemen matriks B. Artinya,
matriks (–B) dapat kita tulis sebagai :
B = k.B, dengan k = 1.
Secara umum, perkalian skalar dengan matriks dirumuskan sebagai berikut.
Misalkan A suatu matriks berordo m × n dengan elemen-elemen aij dan k adalah
suatu bilangan real. Matriks C adalah hasil perkalian bilangan real k dengan matriks
A, dinotasikan C = k.A, bila matriks C berordo m × n dengan elemen-elemennya
ditentukan oleh :
cij = k.aij (untuk semua i dan j ).
4. Operasi Perkalian Dua Matriks dan Sifat-sifatnya
Ma  P.T Melodi adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di
bidang penjualan alat-alat musik. Perusahaan tersebut memiliki beberapa toko
penjulan di beberapa kota besar di Indonesia. Persediaan alat-alat olah raga di
setiap toko disajikan pada tabel berikut.
Setiap toko di masing-masing kota telah berhasil menjual berbagai jenis alat
musik yang disajikan pada tabel berikut.
Alternatif Penyelesaian
Misalkan P adalah matriks yang menyatakan persediaan alat musik di setiap kota
dan matriks H adalah matriks yang menyatakan harga untuk setiap jenis alat musik
serta T adalah matriks yang menyatakan banyaknya barang yang telah berhasil dijual
di setiap kota. Matriks P, H, dan T dapat ditulis sebagai berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai barang keseluruhan di
setiap toko di masing-masing kota adalah



Berdiskusilah dengan temanmu, coba tentukan nilai barang yang terjual di setiap
toko di kota. Dapat kita cermati dari perkalian di atas, bahwa setiap elemen baris pada matriks C berkorespondensi satu-satu dengan setiap elemen kolom pada matriks D. Seandainya terdapat satu saja elemen baris ke-1 pada matriks C tidak memiliki pasangan dengan elemen kolom ke-1 pada matriks D, maka operasi perkalian terhadap kedua matriks itu tidak dapat dilakukan. Jadi, dapat disimpulkan operasi perkalian terhadap dua
matriks dapat dilakukan jika banyak baris pada matriks C sama dengan banyak kolom
pada matriks D.
 Banyak perkalian akan berhenti jika setiap elemen baris ke-n pada
matriks C sudah dikalikan dengan setiap elemen kolom ke-n pada matriks D.
Secara matematis, kita dapat menyatakan perkalian dua matriks sebagai berikut.
Misalkan matriks Am×n dan matriks Bn×p, matriks A dapat dikalikan dengan matriks B
jika banyak baris matriks A sama dengan banyak kolom B. Hasil perkalian matriks
A berordo m × n terhadap matriks B berordo n × p adalah suatu matriks berordo
m × p. Proses menentukan elemen-elemen hasil perkalian dua matriks dipaparkan
sebagai berikut.


Jika C adalah matriks hasil perkalian matriks Am×n terhadap matriks Bn×p,
dinotasikan C=A.B, maka C berordo m×p. Elemen-elemen matriks C pada baris ke-i
dan kolom ke-j, dinotasikan cij, diperoleh dengan cara mengalikan elemen baris ke-i
dari matriks A terhadap elemen kolom ke-j dari matriks B, kemudian dijumlahkan.
Dinotasikan cij=ai1.b1j+ai2.b2j+ai3.b3j+...+ain.bnj
A.    Sifat Asosiatif dan Distributif Operasi Perkalian Matriks

Uji Kompetensi 2.1
7. Seorang agen perjalanan menawarkan paket perjalanan ke Danau Toba. Paket I
terdiri atas 3 malam menginap, 2 tempat wisata dan 4 kali makan. Paket II dengan
4 malam menginap, 5 tempat wisata dan 8 kali makan. Paket III dengan 3 malam
menginap, 2 tempat wisata dan tidak 1 makan. Sewa hotel Rp 250.000,00 per
malam, biaya pengangkutan ke tiap tempat wisata Rp 35.000,00, dan makan di
restoran yang ditunjuk Rp 75.000,00.
a) Dengan menggunakan perkalian matriks, tentukan matriks biaya untuk tiap
paket.
b) Paket mana yang menawarkan biaya termurah?
8. Sebuah perusahaan angkutan menawarkan tiket pulang bersama ke Provinsi Jawa
Timur. Perusahaan angkutan tersebut mempunyai tiga jenis bus, yaitu Excecutif,
Economi, dan AC. Setiap bus dilengkapi dengan kursi penumpang untuk kelas
umum, mahasiswa dan pelajar. Jumlah kursi penumpang tiga jenis bus tersebut
disajikan pada tabel di bawah ini.
Perusahaan telah mendaftar jumlah penumpang yang mengikuti perjalanan wisata
ke negara A, seperti pada tabel berikut.
Berapa banyak bus yang harus disediakan untuk perjalaan tersebut?










BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan 
 Kesimpulan :
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan kata lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan matematika entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah difahami maka persoalan tersebut diubah kedalam bahasa atau persamaan matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya.
Adapun matriks sendiri merupakan susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang di atur dalam baris dan kolom dan di batasi sebuah tanda kurung di sebut matriks.

B. SARAN
Matematika  merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukupbanyak siswa yang tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam benak mereka matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk dimengerti bahkan membosankan.
 Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik dan para ahli, karena matematika merupakansalah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang sangat perlu bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke -21 yangditandai dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEK, pengetahuan siapdan kepiawaian berpikir logis yang dikembangakan dalam pelajaranmatematika sangat diperlukan.
Dalam menghadapi era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka peningkatan kualitas-kualitas sumber daya manusia mempunyai posisi yang strategis bagi keberhsilan dan kelanjutan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, upaya tersebut mutlak harus mendapat perhatian yangsungguh-sungguh dan harus dirancang secara sistematis dan seksama berdasarkan pemikiran yang matang. Wadah yang tepat bagi upaya peningkatan kualitas sumberdaya manussia adalah pendidikan.































RIWAYAT HIDUP PENULIS

Khisbul Jihad Al Haqqoh lahir di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya ; ayahandanya, Abdul Jamil dan ibu Nur Alimah yang pada masa itu terkenal sebagai anak yang cengeng. Pada usia 7 tahun dia lulus dari taman kanak-kanak TKR Al-Ashar. lalu melanjutkan sekolah di MI Salafiyah Al-Ashar Karang Agung telah tamat dari Madrasah Ibtidaiyah dia melanjutkan pendidikannya di SMP Bilingual Darul Jannah Al-ma’wa Tunggul Paciran Lamongan telah tamat dari SMP Bilingual dia kemudian ingin mencari ilmu di beberapa Pondok Pesantren di pulau Jawa. Selain aktif berpuasa. Sejak di SMP, dia juga ingin mengunjungi beberapa Pondok Pesantren di Jawa Timur seperti di Pondok Langitan Widang Tuban, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan,Pesantren Fathkhul Ulum Kwagean Kediri,Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil Pasuruan, Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan, di sana ingin belajar mendalami perkitapan dengan sempurna, di samping membangkitkan semangat dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.