SMK DARUL JANNAH Al MA WA

Selasa, 16 Desember 2014

III. FUNGSI INVERS

FUNGSI INVERS
MAKALAH MATEMATIKA

Di susun untuk memenui tugas UAS Ganjil mata pelajaran 
   mata pelajaran Matematika kelas XI
Guru Mata pelajaran:
Subianto

 











Disusun oleh :
Nama              : KHISBUL JIHAD AL HAQQOH
Nomor UAS   : 029

SMK DARUL JANNAH AL-MA’WA
TUNGGUL PACIRAN LAMONGAN
2014









KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Dzad yang telah menjadikan sebab untuk segala perkara, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hamba-Nya. Yang mengutus Muhammad sebagai rasul-Nya untuk membawa agama yang dan yang haq.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan pembuatan Makalah Fisika tentang Progam Linier. ini tak lepas dari peran dahsyat orang-orang yang membantu dalam proses pembuatannya, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.    Pengasuh Pondok Pesantren Darul Jannah Al-ma’wa Bapak Kyai Hasan Arif M.Pd.I
2.     Kepala Sekola SMK Darul Janna Al-Ma’wa Bapak Bambang Catur Basuki S.H, S.Pd. M.MPd.
3.    Guru Mata Pelajaran Matematika Bapak Subianto
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari “Kesempurnaan”, sehingga masukan dan saran sangat penulis harapkan sehingga penulis termotivasi agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang mungkin tidak tercantum yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian Makalah ini.
Sampai di sini, Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
           Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
  
Lamongan 9 Desember 2014
                                                                                                        Penulis,



Khisbul Jihad Al Haqqoh








DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...................................................................
Kata Pengantar ......................................................................
Daftar Isi ................................................................................
BAB 3 PENDAHULUAN.............................................................
Bab 3 Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
A.    Operasi Aljabar Pada Fungsi.............................................
B.     Menemukan Konsep Fungsi Komposisi...........................
C.     Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi............................................ 8
D.    Fungsi Invers......................................................................
E.     Menentukan Rumus Fungsi Invers....................................
Uji Kompetensi 3.2












                                                                 BAB I
PENDAHULUAN
1.                  LATAR BELAKANG

Matematika tidak sulit dipelajari asal tahu cara mempelajarinya. Jadi, yang paling dominant yaitu cara belajar matematika yang tidak tepat. Banyak guru disekolah masih mengajar matematika dengan cara lama, yaitu guru aktif mengajar sementara siswa hanya memindah informasi yang ditulis gurunya ke buku catatannya. Selain itu siswa disuruh mengerjakan soal-soal latihan tanpa dibekali ketrampilan yang cukup. Pembelajaran matematika seperti itu jelas membosankan sehingga sehingga pantas kalau banyak siswa mengeluh tentang sulitnya belajar matematika. Padahal dengan mempelajari matematika siswa diharapkan mempunyai kemampuan berpikir logis, kritis, analitis, dan kreatif serta mampu bekerjasama.
Dalam menyelesaikan masalah siswa perlu mempelajari terlebih dahulu konsep-konsep dasar matematika. Siswa tidak hanya menerima dan mencatat apa yang disampaikan bapak dan ibu guru, ttapi siswa akan dibimbing untuk menentukan sendiri konsep-konsep tersebut melalui berbagai kegiatan. Dari mana asal usul konsep itu, bagaimana cara membuktikannya, dan bagaimana cara menggunakannya, semua harus dipelajari dalam matematika.Pembelajaran cooperative terutama teknik jigsaw dianggap cocok diterapkan diIndonesiakarena sesuai dengan budayaIndonesiayang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
B. Tujuan
1. Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas UAS Ganjil mata pelajaran matematika Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers, yang diberikan oleh Bapak Subianto.
Dan tujuan berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca makalah ini.
2.Sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat Nilai UAS Ganjil mata pelajaran matematika.
C.Manfaat Penulisan

      Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1.    Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers



BAB II
PEMBAHASAN

1. Operasi Aljabar Pada Fungsi
Pada subbab ini, kita akan mempelajari operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian pada fungsi). Perhatikan masalah berikut.

Masalah.
Seorang photografer dapat menghasilkan gambar yang bagus melalui dua
tahap, yaitu; tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya yang diperlukan pada
tahap pemotretan (B1) adalah Rp500,- per gambar, mengikuti fungsi: B1(g) =
500g + 2500 dan biaya pada tahap editing (B2) adalah Rp100,- per gambar,
mengikuti fungsi: B2(g) = 100g + 500, dengan g adalah banyak gambar yang
dihasilkan.
a) Berapakah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar
dengan kualitas yang bagus?
b) Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dengan biaya pada
tahap editing untuk 5 gambar.







 Alternatif Penyelesaian

Fungsi biaya pemotretan: B1(g) = 500g + 2.500
Fungsi biaya editing: B2(g) = 100g + 500
a) Untuk menghasilkan gambar yang bagus, harus dilalui 2 tahap proses yaitu
pemotretan dan editing, sehingga fungsi biaya yang dihasilkan adalah:
B1(g) + B2(g) = (500g + 2.500) + (100g + 500)
= 600g + 3.000
Total biaya untuk menghasilkan 10 gambar (g = 10) adalah:
B1(g) + B2(g) = 600g + 3.000
B1(10) + B2(10) = (600 × 10) + 3.000
= 9.000
Jadi total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan kualitas
yang bagus adalah Rp9.000,-
b) Selisih biaya tahap pemotretan dengan tahap editing adalah:
B1(g) – B2(g) = (500g + 2.500) – (100g + 500)
= 400g + 2.000
Selisih biaya pemotretan dengan biaya editing untuk 5 gambar (g = 5) adalah:
B1(g) – B2(g) = 400g + 2.000
B1(5) – B2(5) = (400 × 5) + 2.000
= 4.000
Jadi selisih biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 5 gambar dengan kualitas
yang bagus adalah Rp4000,-
Perhatikan jumlah biaya pada bagian (a) dan selisih biaya pada bagian (b).
B1(g) = 500g + 2500 sehingga B1(5) = 5.000 dan B1(10) = 7.500.
B2(g) = 100g + 500 sehingga B2(5) = 1.000 dan B2(10) = 1.500
BJ (g) = B1(g) + B2(g) = 600g + 3000 sehingga BJ (10) = 9.000 dan B1(10) + B2(10)
= 7.500 + 1.500 = 9.000
Demikian juga,
BS (g) = B1(g) – B2(g) = 400g + 2000 sehingga BS (5) = 4.000 dan B1(5) – B2(5)
= 5.000 – 1.000 = 4.000.
2. Menemukan Konsep Fungsi Komposisi
Setelah kita memahami operasi aljabar pada fungsi, maka pada subbab ini, kita
akan membicarakan fungsi komposisi dari suatu fungsi. Untuk mendapatkan
konsep fungsi komposisi, kamu pahami dan pelajarilah beberapa masalah kasus dan
contoh-contoh berikut.

Masalah
Suatu bank di Amerika menawarkan harga tukar Dollar Amerika (USD) ke
Ringgit Malaysia (MYR), yaitu; 1 USD = 3,28 MYR, dengan biaya penukaran
sebesar 2 USD untuk setiap transaksi penukaran. Kemudian salah satu
bank di Malaysia menawarkan harga tukar ringgit Malaysia (MYR) ke Rupiah
Indonesia (IDR), yaitu; 1 MYR = Rp3.169,54, dengan biaya penukaran
sebesar 3 MYR untuk setiap transaksi penukaran.
Seorang turis asal Amerika ingin bertamasya ke Malaysia kemudian
melanjutkannya ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 2.000 USD.
Berapa IDR akan diterima turis tersebut jika pertama dia menukarkan semua
uangnya ke mata uang Ringgit Malaysia di Amerika dan kemudian menukarnya
ke Rupiah Indonesia di Malaysia?

Alternatif Penyelesaian
Masalah ini dapat diselesaikan dua tahap penukaran.
Langkah 1:Uang sebesar 2.000 USD akan ditukar ke Ringgit Malaysia di Amerika dengan
biaya penukaran sebesar 2 USD, maka jumlah uang yang diterima turis tersebut
adalah:
(2.000 – 2) × 3,28 MYR = 1.998 × 3,28 MYR = 6.553,44 MYR
Langkah 2:
Uang sebesar 6.553,44 MYR akan ditukar ke mata uang Rupiah Indonesia, dan
perlu di ingat bahwa biaya penukaran sebesar 3 MYR. Uang yang diterima turis
tersebut adalah:
(6.553,44 – 3) × 3.169,54 = 6.550,44 × 3.169,54 = 20.761.881,60 IDR
Turis tersebut menerima uang rupiah Indonesia sebesar 20.761.881,60 IDR.
Perhitungan kedua transaksi di atas dapat kita buat model matematikanya ke
dalam dua fungsi sebagai berikut.
Misalkan :
t = jumlah uang dalam USD
x = jumlah uang dalam MYR
y = jumlah uang dalam IDR
Transaksi penukaran pertama dapat kita tuliskan dengan
x = 3,28 (t – 2)
x = 3,28 t – 6,56
karena x merupakan sebuah fungsi t, maka dapat ditulis:
x (t) = 3,28 t – 6,56 …………………………………............................……. (1)
Untuk transaksi penukaran kedua dapat ditulis sebagai berikut.
y = 3.169,54 (x – 3)
y = 3.169,54 x – 9.508,62
karena y fungsi dari x, maka dapat ditulis
y (x) = 3.169,54 x – 9.508,62 …………………………...................…………..(2)
Dengan mensubstitusi persamaan 1 ke persamaan 2 kita peroleh:
y (x) = y(x(t)), misal f (t) = y(x(t)), maka
f (t) = y(x(t))
= 3.169,54 (3,28 t – 6,56) – 9.508,62
= 10.396,09 t – 20792.18 – 9.508,62
f (t) = 10.396,09 t – 30.300,80
Fungsi f(t) = y(x(t)) ini merupakan fungsi komposisi x dan y dalam t yang dilambangkan
dengan (y ◦ x)(t) dan didefinisikan dengan (y ◦ x)(t) = y(x(t)).
Maka fungsi komposisi x dan y pada masalah di atas adalah
(y ◦ x) (t) = 10.396,09 t – 30.300,80 ……………………………..................…….(3) Dengan menggunakan fungsi komposisi (y ◦ x)(t) seperti pada persamaan 3, maka
dapat kita hitung jumlah uang turis tersebut dalam mata uang rupiah Indonesia untuk
t = 2000 USD seperti berikut.
(y ◦ x)(t) = 10.396,09 t – 30.300,80
= 10.396,09 × (2.000) – 30.300,80
= 20.792.180 – 30.300,80
= 20.761.881,60
Jumlah uang turis tersebut dalam rupiah adalah Rp20.761.881,60 Perhatikan bahwa
hasilnya sama dengan langkah pertama yang kita lakukan.
Agar kamu lebih memahami fungsi komposisi, perhatikanlah masalah berikut.

Masalah
Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua
tahap. Tahap pertama dengan menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan
kertas setengah jadi, dan tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang
menghasilkan kertas. Dalam produksinya mesin I menghasilkan bahan setengah
jadi dengan mengikuti fungsi f(x) = 0,9x 1 dan mesin II mengikuti fungsi
g(x) = 0,02x2 2,5x, dengan x merupakan banyak bahan dasar kayu dalam
satuan ton. Jika bahan dasar kayu yang tersedia untuk suatu produksi sebesar
200 ton, berapakah kertas yang dihasilkan? (kertas dalam satuan ton).
Dari Gambar 3.1. di atas, terlihat jelas bahwa tahap produksi kertas terdiri atas dua
tahap. Hasil produksi setiap tahap kita hitung sebagai berikut
Hasil produksi tahap I
Rumus fungsi pada produksi tahap I adalah: f(x) = 0,9x – 1
Untuk x = 200, diperoleh:
f (x) = 0,9x – 1
= 0,9(200) – 1
= 179
Maka hasil produksi tahap I adalah 179 ton bahan kertas setengah jadi.
Hasil produksi tahap II
Rumus fungsi pada produksi tahap II adalah: g(x) = 0,02x2 – 2,5x
Karena hasil produksi pada tahap I akan dilanjutkan pada produksi tahap II, maka
hasil produksi tahap I menjadi bahan dasar produksi tahap II, sehingga diperoleh:
g(x) = 0,02x2 – 2,5x
= 0,02(200)2 – 2,5(200)
= 640,82 – 447,5
= 193,32
Dengan demikian hasil produksi tahap II adalah 193,32 ton bahan jadi kertas.
Hasil produksi yang dihasilkan pabrik kertas tersebut jika bahan dasar kayunya
sebanyak 200 ton adalah 193,32 ton bahan jadi kertas.
Masalah 3.3 di atas dapat kita selesaikan dengan menggunakan cara yang berbeda
sebagai berikut.
Diketahui fungsi-fungsi produksi berikut.
f(x) = 0,9x – 1.....................................................................................................(1)
g(x) = 0,02x2 – 2,5x.............................................................................................(2)
dengan mensubstitusikan pers. 1 ke persamaan 2, kita peroleh fungsi
g(f(x)) = 0,02(0,9x – 1)2 – 2,5(0,9x – 1)
= 0,02(0,81x2 – 1,8x+1) – 2,5(0,9x – 1)
= 0,0162 x2 – 0,036x + 0,02 – 2,25x + 2,5
= 0,0162 x2 – 2,286x + 2,52
Kita peroleh fungsi g(f(x)) = 0,0162 x2 – 2,286x + 2,52..........................................(3)
Jika disubstitusikan nilai x = 200 ke persamaan 3, kita peroleh:
g (f (x)) = 0,0162 x2 – 2,286x + 2,52
= 0,0162 (200)2 – 2,286(200) + 2,52
= 648 – 457,2 + 2,52
= 193,32
Terlihat bahwa hasil produksi sebesar 193,32 ton. Nilai ini sama hasilnya dengan
hasil produksi dengan menggunakan perhitungan cara pertama di atas.
Nilai g(f(x)) merupakan nilai suatu fungsi yang disebut fungsi komposisi f dan g
dalam x yang dilambangkan dengan g ◦ f. Karena itu nilai g ◦ f di x ditentukan dengan
(g ◦ f)(x) = g(f(x)).
Perhatikan Gambar
Berdasarkan Gambar 3.2 di atas dapat dikemukakan beberapa hal berikut.
1) Df = daerah asal fungsi f; Rf= daerah hasil fungsi f; Dg = daerah asal fungsi g; Rg
= daerah hasil fungsi g; Dg ◦ f = daerah asal fungsi komposisi g ◦ f; = daerah hasil
fungsi komposisi g ◦ f
2) Fungsi f memetakan himpunan A ke himpunan B, ditulis f: AB.
Setiap unsur x Df dipetakan ke y Rf dengan fungsi y = f(x). Perhatikan Gambar
3.2(a).
3) Fungsi g memetakan himpunan B ke himpunan C, ditulis g : B C.
Setiap unsur y Dg dipetakan ke z Rg dengan fungsi z = g(y). Perhatikan
Gambar 3.2(b).
4) Fungsi h memetakan himpunan A ke himpunan C melalui himpunan B, ditulis: h:
AC. Setiap unsur x Dh dipetakan ke z h dengan fungsi z = h(x). Perhatikan
Gambar 3.2(c).
Berdasarkan beberapa hal di atas kita peroleh definisi berikut.
Definisi 3.2
Jika f dan g fungsi dan R D f g _ __ , maka terdapat suatu fungsi h dari himpunan
bagian Df ke himpunan bagian Rg yang disebut fungsi komposisi f dan g (ditulis:
g f) yang ditentukan dengan
h(x) = (g f )(x) = g(f(x))
daerah asal fungsi komposisi f dan g adalah, Df g x Df f x D = { _ ( )_ } g
dengan
Df = daerah asal (domain) fungsi f; Dg = daerah asal (domain) fungsi g;
Rf = daerah hasil (range) fungsi f; Rg = daerah hasil (range) fungsi g.
Pertanyaan kritis!
Untuk fungsi komposisi f dan g atau g f.
1) Apa akibatnya jika R D g f _ =0 ? Mengapa?
2) Bagaimana hubungan Dgf dengan Df? Apakah D D g f f Í ? Mengapa?
3) Bagaimana hubungan dengan Rg? Apakah R R g f g ? Mengapa?
Untuk lebih memahami konsep fungsi komposisi, perhatikanlah contoh
berikut.
Contoh 3.2
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 2x + 1 dan fungsi g: RR dengan
g(x) = x2-1.
1) Apakah fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x) terdefinisi?
2) Tentukan fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x)!

Alternatif Penyelesaian
f(x) = 2x + 1; g(x) = x2 -1
Df = { x | x R} = R; Rf = { y | y R} = R
Dg = { x | x R} = R; Rg = { y | y R} = R
(1) Untuk menentukan apakah fungsi komposisi (g ◦ f)(x) dan (f ◦ g)(x) terdefinisi,
diketahui berdasarkan:
Ø Jika Rf Dg Ø maka (g ◦ f)(x) terdefinisi.
{ y | y R} Γ‡ { x | x R} = RΓ‡ R = R Ø, karena Rf Γ‡ Dg Ø maka (g ◦ f)(x)
terdefinisi.
Ø Jika Rg Df ≠ 0 maka (f ◦ g)(x) terdefinisi.
{ y | y R} Γ‡ { x | x R} = R Γ‡ R = R Ø, karena Rg Γ‡ Df Ø maka (f ◦ g)(x)
terdefinisi.
(2) Untuk menentukan apakah fungsi komposisi (g ◦ f)(x) dan (f ◦ g)(x) sebagai
berikut:
* (g ◦ f)(x) = g(f(x)) = g(2x + 1)
= (2x + 1)2 – 1
= (4x2 + 4x + 1) – 1
= 4x2 + 4x
* (f ◦ g)(x) = f(g(x))
= f(x2 –1)
= 2(x2 –1) + 1
= 2x2 – 2 + 1
= 2x2 – 1
sehingga diperoleh (g ◦ f)(x) = 4x2 + 4x dan (f ◦ g)(x) = 2x2 – 1.
Perhatikan kembali Contoh 3.2 di atas! Contoh tersebut diberikan untuk
menentukan fungsi komposisi jika fungsi-fungsi yang lain telah diketahui. Berikut
ini diberikan contoh bagaimana menentukan fungsi jika diketahui fungsi komposisi
dan suatu fungsi yang lain.

3. Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi
Lakukanlah pengamatan pada beberapa contoh soal berikut untuk menentukan
sifat-sifat operasi fungsi komposisi. Dari pengamatan yang kamu lakukan, tariklah
sebuah kesimpulan terkait sifat operasi fungsi komposisi.
Contoh 3.4
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 4x + 3 dan fungsi g: RR dengan
g(x) = x–1.
a) Tentukanlah rumus fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x)
b) Selidiki apakah (g ◦ f )(x) = (f ◦ g)(x)!
Penyelesaian
a) Menentukan rumus fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x)
* (g ◦ f)(x) = g(f(x))
= g(4x + 3)
= (4x + 3) –1
= 4x + 2
* (f ◦ g)(x) = f(g(x))
= f(x – 1)
= 4(x – 1) + 3
= 4x – 4 + 3
= 4x – 1
Dengan demikian (g ◦ f)(x) = 4x + 2 dan (f ◦ g)(x) = 4x – 1.
b) Selidiki apakah (g ◦ f )(x) = (f ◦ g)(x)!
Berdasarkan hasil perhitungan butir (a) di atas diperoleh
(g ◦ f)(x) = 4x + 2, dan
(f ◦ g)(x) = 4x – 1
Andaikan (g ◦ f )(x) = (f ◦ g)(x)
4x + 2 = 4x – 1
2 = –1
Ternyata hasil yang diperoleh adalah kontradiksi dari pernyataan.
Jadi, g ◦ f f ◦ g
Berdasarkan Contoh 3.4 di atas, disimpulkan bahwa pada umumnya sifat
komutatif pada operasi fungsi komposisi tidak berlaku, yaitu; g ◦ f f ◦ g.
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 2x – 1 dan fungsi g: RR dengan g(x) =
4x+5, dan fungsi h: RR dengan h(x) = 2x – 3.
a) Tentukanlah fungsi komposisi (g◦(f ◦ h))(x) dan ((g ◦ f) ◦ h)(x).
b) Tentukanlah fungsi komposisi (f◦(g ◦ h))(x) dan ((f ◦ g) ◦ h)(x).
c) Selidiki apakah: i) (g ◦ (f ◦ h))(x) = ((g ◦ f) ◦ h)(x), dan
ii) (f ◦ (g ◦ h))(x) = ((f ◦ g) ◦ h)(x)
Alternatif Penyelesaian
a) Rumus fungsi komposisi (g◦(f ◦ h))(x) dan ((g ◦ f) ◦ h)(x)
i) Misalkan k(x) = (f ◦ h)(x)
k(x) = f (h(x))
= 2h(x) – 1
= 2(2x – 3) – 1
= 4x – 6 – 1
= 4x – 7
(g ◦ (f ◦ h))(x) = (g ◦ k)(x)
= g(k(x))
= 4(k(x)) + 5
= 4(4x – 7) + 5
= 16x – 28 +5
= 16x – 23
Jadi fungsi komposisi (g ◦ (f ◦ h))(x) = 16x – 23
ii) Misalkan l(x) = (g ◦ f)(x)
l(x)= g(f(x)) = 4(f(x)) + 5
= 4(2x – 1) + 5
= 8x – 4 + 5
= 8x + 1
((g ◦ f) ◦ h)(x) = (l ◦ h)(x)
= l(h(x))
= 8(h(x)) + 1
= 8(2x – 3) + 1
= 16x – 24 + 1
= 16x – 23 Jadi rumus fungsi komposisi ((g ◦ f) h)(x) = 16x – 23.
b) Rumus fungsi komposisi f ◦(g ◦ h) dan (f ◦ g) h
i) Misalkan m(x) = (g ◦ h)(x)
m(x) = g(h(x)) = 4(h(x)) + 5
= 4(2x – 3) + 5
= 8x – 12 + 5
= 8x – 7
(f ◦ (g ◦ h)(x) = (f ◦ m)(x)
= f(m(x))
= 2(m(x)) – 1
= 2(8x – 7) – 1
= 16x – 14 – 1
= 16x – 15
Jadi rumus fungsi komposisi (f ◦ (g ◦ h))(x) = 16x – 15
ii) Misalkan n(x) = (f ◦ g)(x)
n(x) = f(g(x))
= 2(4x + 5) – 1
= 8x + 10 – 1
= 8x + 9
((f ◦ g)◦h)(x) = (n ◦ h(x))
= n(h(x))
= 8(h(x)) + 9
= 8(2x – 3) + 9
= 16x – 24 + 9
= 16x – 15
Jadi rumus fungsi komposisi ((f ◦ g) ◦ h))(x) = 16x – 15
iii) Dari butir (a) dan butir (b), diperoleh nilai
i) (g ◦ (f ◦ h))(x) = 16x – 23 dan ((g ◦ f) ◦ h)(x) = 16x – 23
ii) (f ◦ (g ◦ h))(x) = 16x – 15 dan ((f ◦ g) ◦ h)(x) = 16x – 15
Berdasarkan nilai-nilai ini disimpulkan bahwa
i) (g ◦ (f ◦ h))(x) = ((g ◦ f) ◦ h)(x) = 16x – 23
ii) (f ◦ (g ◦ h))(x) = ((f ◦ g) ◦ h)(x) = 16x – 15
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 5x – 7 dan fungsi I: RR dengan I(x) = x.
a) Rumus fungsi komposisi f ◦ I dan I ◦ f.
b) Selidikilah apakah f ◦ I = I ◦ f = f.

Alternatif Penyelesaian
a) Rumus fungsi komposisi f ◦ I dan I ◦ f
a (f ◦ I)(x) = f(I(x))
= f(x)
= 5x – 7
a (I ◦ f)(x) = I(f(x))
= I(f(x))
= 5x – 7
a) Berdasarkan hasil-hasil pada butir (a) di atas disimpulkan bahwa: f ◦ I = I ◦ f = f
Berdasarkan penyelesaian Contoh 3.6 kita peroleh sifat berikut.
Sifat 3.2
Diketahui f suatu fungsi dan I merupakan fungsi identitas. Jika Ri
Df Ø maka
terdapat sebuah fungsi identitas yaitu: I (x) = x, sehingga berlaku sifat identitas,
yaitu; f I = I f = f
Agar kamu lebih memahami sifat 3.2, selesaikanlah latihan berikut.
Latihan
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 5x – 7 dan fungsi identitas I: RR dengan
I(x) = x. Buktikanlah bawah (f ◦ I) = (I ◦ f) = f .
Uji Kompetensi.
1. Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua tahap.
Tahap pertama dengan menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan kertas
setengah jadi, dan tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang menghasilkan
bahan kertas. Dalam produksinya mesin I menghasilkan bahan setengah jadi
dengan mengikuti fungsi f (x) = 0,7x + 10 dan pada mesin II terdapat bahan
campuran lain sehingga mengikuti fungsi g (x) = 0,02x2 + 12x, x merupakan
banyak bahan dasar kayu dalam satuan ton.
a) Jika bahan dasar kayu yang tersedia untuk suatu produksi sebesar 50 ton,
berapakah kertas yang dihasilkan? (kertas dalam satuan ton).
b) Jika bahan setengah jadi untuk kertas yang dihasilkan oleh mesin I sebesar
110 ton, berapa ton kah kayu yang sudah terpakai? Berapa banyak kertas
yang dihasilkan?
 


4. Fungsi Invers
Berikutnya, kita akan mempelajari balikan dari fungsi yang disebut dengan fungsi
invers. Dengan demikian, mari kita memahami masalah berikut.
Masalah-3.4
Seorang pedagang kain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan setiap
x potong kain sebesar f(x) rupiah. Nilai keuntungan yang diperoleh mengikuti
fungsi f(x) = 500x + 1.000, (dalam ribuan rupiah) x adalah banyak potong kain
yang terjual.
a) Jika dalam suatu hari pedagang tersebut mampu menjual 50
potong kain, berapa keuntungan yang diperoleh?
b) Jika keuntungan yang diharapkan sebesar Rp100.000,00 berapa potong
kain yang harus terjual?
c) Jika A merupakan daerah asal (domain) fungsi f dan B merupakan daerah
hasil (range) fungsi f, gambarkanlah permasalahan butir (a) dan butir (b) di
atas.
Alternatif Penyelesaian
Keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi f(x) = 500x + 1000, untuk setiap x
potong kain yang terjual.
a) Penjualan 50 potong kain, berarti x = 50 dan nilai keuntungan yang diperoleh
adalah:
f(x)= 500x + 1.000
untuk x = 50 berarti f(50) = (500 × 50) + 1.000
= 2.500 + 1.000
= 3.600
Jadi keuntungan yang diperoleh dalam penjualan 50 potong kain sebesar
Rp3.600.000,-
b) Agar keuntungan yang diperoleh sebesar Rp100.000,-, maka banyak potong kain
yang harus terjual adalah:
f(x) = 500x + 1.000
100.000 = 500x + 1.000
500x = 100.000 – 1.000
500x = 99.000
x = 99 000
500
.
= 198Jadi banyak potong kain yang harus terjual adalah 198 potong.                        
 Berdasarkan Gambar 3.3 di atas, dikemukakan beberapa hal sebagai berikut.
(a) Gambar 3.3 (i) menunjukkan bahwa fungsi f memetakan A ke B, ditulis: f: AB.
(b) Gambar 3.3 (ii) menunjukkan bahwa f -1 memetakan B ke A, ditulis: f -1: BA.
f -1 merupakan invers fungsi f.
(c) Gambar 3.3 (iii) menunjukkan bahwa untuk nilai x = 50 maka akan dicari nilai
f(x).
(d) Gambar 3.3 (iv) menunjukkan kebalikan dari Gambar 3.3 (iii) yaitu mencari
nilai x jika diketahui nilai f(x) = 100.000.
a) Jika invers fungsi f memetakan B ke A, invers fungsi g memetakan D ke C, dan
invers fungsi h memetakan F ke E, gambarlah ketiga invers fungsi tersebut!
b) Dari ketiga invers fungsi tersebut, tentukanlah mana yang merupakan fungsi.

Alternatif Penyelesaian
a)      Gambar ketiga invers fungsi tersebut ditunjukkan sebagai berikut.
 





b) Berdasarkan Gambar 3.6, disimpulkan sebagai berikut.
- Gambar 3.6 (i) merupakan fungsi. Mengapa?
- Gambar 3.6 (ii) bukan fungsi. Mengapa?
- Gambar 3.6 (iii) bukan fungsi. Mengapa?
Berdasarkan alternatif penyelesaian pada Masalah 3.5 di atas, dapat disimpulkan
bahwa invers suatu fungsi belum tentu merupakan fungsi tetapi dapat hanya berupa
relasi biasa. Invers fungsi g dan h bukan suatu fungsi melainkan hanya relasi biasa.
Invers suatu fungsi yang merupakan fungsi disebut fungsi invers. Invers fungsi f
merupakan suatu fungsi invers.
Berdasarkan uraian di atas, ditemukan sifat berikut.
Sifat 3.3
Suatu fungsi f : A B dikatakan memiliki fungsi invers f -1: B → A jika dan hanya
jika fungsi f merupakan fungsi bijektif.
Perhatikan kembali Sifat 3.3 di atas, pada fungsi bijektif f: AB, A merupakan
daerah asal fungsi f dan B merupakan daerah hasil fungsi f . Secara umum, definisi
fungsi invers diberikan sebagai berikut.
Jika fungsi f: DfRf adalah fungsi bijektif, maka invers fungsi f adalah fungsi yang
didefinisikan sebagai f -1: Rf Df dengan kata lain f -1 adalah fungsi dari Rf ke Df .
Perhatikan kembali Definisi 3.4 di atas. Fungsi f: Df Rf adalah fungsi bijektif, jika
yRf merupakan peta dari x Df, maka hubungan antara y dengan f(x) didefinisikan
dengan y = f(x). Jika f -1 adalah fungsi invers dari fungsi f, maka untuk setiap
x Rf -1adalah peta dari y f 1 D . Hubungan antara x dengan f -1(y) didefinisikan
dengan rumus x = f -1(y).














5. Menentukan Rumus Fungsi Invers
Masalah
Salah satu sumber penghasilan yang diperoleh klub sepak bola adalah hasil
penjualan tiket penonton jika timnya sedang bertanding. Besar dana yang
diperoleh bergantung pada banyaknya penonton yang menyaksikan pertandingan
tersebut. Suatu klub memberikan informasi bahwa besar pendapatan yang
diperoleh klub dari penjualan tiket penonton mengikuti fungsi f(x) = 50.000x +
20.000, dengan x merupakan banyak penonton yang menyaksikan pertandingan.
a) Tentukanlah invers fungsi pendapatan dari tiket penonton klub sepak bola
tersebut.
b) Jika dalam suatu pertandingan, klub memperoleh dana hasil penjualan tiket
penonton sebesar Rp55.570.000,-. Berapa penonton yang menyaksikan
pertandingan tersebut?

Alternatif Penyelesaian
Diketahui bahwa fungsi pendapatan klub sepak bola tersebut adalah f(x) = 50.000x
+ 20.000
a) Invers fungsi pendapatan dari tiket penonton klub sepak bola
Untuk menentukan rumus fungsi invers f(x) dilakukan sebagai berikut.
y = f(x) = 50.000x + 20.000
y = 50.000x + 20.000
50.000x = y - 20.000
x y =
20 000
50 000


 




















BAB III



 



Misalkan f sebuah fungsi bijektif dengan daerah asal Df dan daerah hasil Rf
sedangkan I(x) = x merupakan fungsi identitas. Fungsi f -1 merupakan fungsi invers
dari fungsi f jika dan hanya jika
(f f -1)(x) = x = I (x) untuk setiap x Df, dan
(f -1 f)(x) = x = I (x) untuk setiap xRf .
Sifat 3.5 di atas dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu fungsi merupakan
fungsi invers dari fungsi f atau tidak. Agar kamu lebih memahami, perhatikan kembali
Contoh 3.10 berikut.
 

Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = x – 1. Tentukanlah (f-1)-1(x)!


Alternatif Penyelesaian
Untuk menentukan rumus (f–1)-1(x) maka langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan f -1(x) sebagai berikut.
Diketahui bahwa f(x) = x – 1, karena f(x) = y, maka: y = x – 1 atau x = y + 1
Oleh karena x = f -1 (y), maka f -1 (y) = y + 1 sehingga f -1 (x) = x + 1.
Langkah kedua adalah menentukan fungsi invers dari f -1 (x), sebagai berikut.
Misalkan f -1 (x) = h(x), maka fungsi invers dari h(x) adalah h -1(x), yang ditentukan
seperti berikut.
Misalkan h -1 adalah fungsi invers fungsi h. Untuk setiap x Dh dan y Rh berlaku y
= h(x) jika dan hanya jika x = h -1(y).
Karena h(x) = x + 1 dan h(x) = y, kita peroleh hubungan y = x + 1 atau x = y – 1.
Karena x = h -1 (y), maka h -1 (y) = y – 1 sehingga h -1 (x) = x – 1.
Karena f -1 (x) = h(x) dan h -1 (x) = x – 1, maka (f -1)-1(x) = x – 1.
Jadi,(f -1)-1(x) = x – 1.
Perhatikan kembali rumus fungsi (f -1)-1(x) yang kita peroleh dengan rumus fungsi f(x)
yang diketahui, dari kedua nilai ini kita peroleh bahwa
(f -1)-1(x) = f(x) = x – 1
Berdasarkan hasil uraian pada Contoh 3.11 di atas, maka diperoleh sifat fungsi invers
sebagai berikut.
Jika f sebuah fungsi bijektif dan f -1 merupakan fungsi invers f, maka fungsi invers
dari f -1 adalah fungsi f itu sendiri, disimbolkan dengan (f -1)-1 = f
Diketahui fungsi f dan g adalah fungsi bijektif yang ditentukan dengan f(x) = 2x + 5
dan g(x) = x – 2. Tentukanlah
a) (g ◦ f)(x) dan (f ◦ g) (x)
b) f -1 (x) dan g -1 (x)
c) (g ◦ f) -1 (x) dan (f ◦ g)-1 (x) d) (g -1 ◦ f -1) (x) dan (f -1 ◦ g -1) (x)
e) hubungan antara (g ◦ f) -1 (x) dengan (f -1 ◦ g -1) (x)
f) hubungan antara (f ◦ g)-1 (x) dengan (g -1 ◦ f -1) (x)
Uji Kompetensi 3.2
1. Seorang pedagang kain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan setiap
x potong kain sebesar f(x) rupiah. Nilai keuntungan yang diperoleh mengikuti
fungsi f(x) = 100x + 500, x merupakan banyak potong kain yang terjual.
a) Jika dalam suatu hari pedagang tersebut mampu menjual 100 potong kain,
berapa keuntungan yang diperoleh?
b) Jika keuntungan yang diharapkan sebesar Rp500.000,00 berapa potong kain
yang harus terjual?
c) Jika A merupakan himpunan daerah asal (domain) fungsi f(x) dan B merupakan
himpunan daerah hasil (range) fungsi f(x), gambarkanlah permasalahan butir
(a) dan butir (b) di atas.












PENUTUP
A.      Kesimpulan
          Suatu fungsi dapat diperbanyak. Salah satunya dengan cara membalikkannya(inversnya). Langkah-langkah untuk membalikkan suatu fungsi yaitu :
1. Langkah 1 : Selesaikan persamaaan 𝑦 = 𝑓(π‘₯) untuk π‘₯ dalam bentuk 𝑦.
2. Langkah 2 : Gunakan 𝑓−1(𝑦) untuk menamai ungkapan yang dihasilkan dalam 𝑦.
3. Langkah 3 : Gantilah 𝑦 dengan π‘₯.
Sehingga fungsi tersebut akan semakin banyak. Dengan banyaknya fungsi-fungsi
yang kita punya. Dan untuk mencari turunan suatu invers. Kita mempunyai teorema.Dengan adanya teorema turunan fungsi balikan. Yaitu :
Teorema
Andaikan 𝑓 terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang 𝐼.
Jika 𝑓′(π‘₯) ≠ 0 di suatu π‘₯ tertentu dalam 𝐼. Maka 𝑓−1terdiferensiasikan di titik
yang berpadanan 𝑦 = 𝑓 π‘₯ dalam daerah hasil 𝑓 dan (𝑓−1)′𝑦 =1𝑓′(π‘₯)
itu akan sangat membantu kita untuk mendapatkan turunan dengan lebih cepat.
Sehingga akan memudahkan kita dalam menentukan turunan suatu fungsi.
   Tetapi kitajuga sangat perlu untuk memperhatikan syarat-syaratnya. Yaitu fungsi tersebut haruskontinu dan fungsi tersebut monoton murni.


B. Saran
                      Perlu diperhatikan dalam menentukan turunan dari invers suatu fungsi. Karena disituterdapat syarat fungsi yaitu harus kontinu dan monoton murni. Terkadang kita tetap melakukan itu padahal fungsi tersebut tidak kontinu. Sehinga perlu adanya ketelitian.
      Dan disarankan melihat syaratnya dalam menggunakan suatu teorema. Karena
kebanyakan dari kita adalah tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal dengan suatu
teorema. Padahal soal itu tidak memenuhi syarat di teorema tersebut.







RIWAYAT HIDUP PENULIS

bul wank.jpgKhisbul Jihad Al Haqqoh lahir di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya ; ayahandanya, Abdul Jamil dan ibu Nur Alimah yang pada masa itu terkenal sebagai anak yang cengeng. Pada usia 7 tahun dia lulus dari taman kanak-kanak TKR Al-Ashar. lalu melanjutkan sekolah di MI Salafiyah Al-Ashar Karang Agung telah tamat dari Madrasah Ibtidaiyah dia melanjutkan pendidikannya di SMP Bilingual Darul Jannah Al-ma’wa Tunggul Paciran Lamongan telah tamat dari SMP Bilingual dia kemudian ingin mencari ilmu di beberapa Pondok Pesantren di pulau Jawa. Selain aktif berpuasa. Sejak di SMP, dia juga ingin mengunjungi beberapa Pondok Pesantren di Jawa Timur seperti di Pondok Langitan Widang Tuban, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan,Pesantren Fathkhul Ulum Kwagean Kediri,Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil Pasuruan, Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan, di sana ingin belajar mendalami perkitapan dengan sempurna, di samping membangkitkan semangat dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.




0 komentar:

Posting Komentar